Kamis, 02 Maret 2017








Program Kerja Unggulan Mahasiswa KKN Universitas Lampung
Desa Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah


            Adapun beberapa program kerja unggulan yang di programkan oleh mahasiswa KKN di Desa Terbanggi Ilir sebagai berikut :

1. Penyuluhan Pengolahan singkong racun

            Desa Terbanggi Ilir merupakan desa dengan penghasil singkong yang cukup banyak terutama singkong racun. Hasil singkong tersebut kebanyakan disetorkan ke pabrik singkong yang ada di desa Terbanggi Ilir. Melihat potensi yang ada dengan melimpahnya bahan baku singkong racun, kami membuat program kerja yang nantinya akan melatih masyarakat agar mampu mengolah singkong racun sendiri dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Kami melakukan penyuluhan kepada masyarakat di desa Terbanggi Ilir agar mampu mengolah singkong racun menjadi tepung Mocaf ( Modified Casava Flavour. Tepung Mocav Tersebut nantinya dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan seperti bolu ataupun oyek. Dalam penyuluhan ini kami melatih masyarakat untuk mengolah tepung tersebut untuk mengolah tepung Mocav tersebut menjadi oyek (makanan tradisional pengganti nasi).

                                   
2. Kerambak Apung

Kerambak apung merupakan salah satu program kerja unggulan kami karena melihat dari potensi yang ada di desa Terbanggi Ilir, khususnya dusun 5 Ojo Lali. Kerambak ikan ini dibuat berdasarkan hasil kordinasi kami dengan ketua Rt di desa Ojo Lali. Kerambak ikan ini nantinya akan dioalah oleh masyarakat sekitar agar dapat membudidayakan ikan. Sasaran yang ditergetkan yaitu untuk bapak-bapak yang ada didesa ojolali dan untuk ibu-ibu yang dapat memanfaatkan hasil dari budidaya keramba jaring apung tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan bahan mkanan seperti (pempek, bakso, naget, dan bisa juga sebagai ikan asap)

Budidaya sistem keramba jaring apung  adalah sebuah model sistem budidaya yang efisisen, efisien secara teknis maupun ekonomis. Pada luasan yang terhimpit kita dapat melipatgandakan hasil tanpa harus menambah biaya yang besar. Tentu saja pola yang digunakan adalah mengintensifkan pola budidayanya.

Tempat yang diggunakan untuk kerampa apung tersebut terletak pada lebung atau sungai yang ada desa ojolali. Manfaat pembuatan keramba apung tersebut agar masyarakat dapat memahami apa arti dari budidaya ikan dikeramba apung tersebut. Tujuan dari pembuatan keramba apung tersebut  untuk membantu perekonomian di desa ojolali dan juga dapat menjaga sungai dan ikan yang ada disungai tersebut.

Pemilihan ikan nila sebagai produk sekunder karena tidak memerlukan pakan khusus, ikan nila bisa mencapai pertumbuhan cuup baik dengan hanya memakan sisa-sisa pakan yang tidak termanfaatkan. Selain itu ikan nila dapat memakan lumut-lumut yang aa di jaring, dua keuntungan sekaligus yaitu membersihkan jaring dan meningkatkan hasil pendapatan masyarakat

 
3. Pengolahan  Biji Karet Menjadi Olahan Bernilai Ekonomi (Tempe, Krupuk,Kripik, Kacang Bawang) 

Desa terbanggi ilir merupakan salah satu desa yang memiliki lahan perkebunan karet  yang hampir ada  disetiap dusunnya, salah satunya adlah dusun 5 tepatnya dusun ojolali yang hampir semua lahanya di tanami pohon karet, singkong  dan tebu, melihat potensi alam khususnya biji karet yang menjadi ancaman bagi para pemiliki kebun karet, karena biji yang jatuh akan tumbuh dan menjadikan kebun karet menjadi hutan karet yang tentu kualitas kebun menurun,  dan pemanfaatan sumber daya masyarakat yang mumpuni khususnya ibu ibu rumah tangga yang mayorits adlah ibu ibu yang bekerja di perusahan GMP (Gunung Madu Plantation) yang sebagiannya adalah buruh tebang tebu yang apabila tidak musim tebang/panen ibu ibu rumah tangga di dusun ini tidak bekerja dan musim panen ini hanya 1-2 bulan dan selebihnya ibu ibu didusun ini tidak memiliki penghasilan, dari hasil survei dan uji coba yang kami lakukan bersama masyarakat khususnya aparatur  dusun ojolali dan pelajar dusun ojolali, kami berkordinasi dengan kepala desa dan aparut desa yang ada di dusun 5 Ojolali untuk melakukan penyuluhan mengenai pemanfaatan hasil bumi yang tidak memiliki nilai guna, salah satu yang kami unggulkan adalah pemanfaatan biji karet menjadi tempe, biji karet yang memiliki kandungan asam sianida (HCN) yang besar  kita olah menjadi olahan yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang belum semua orang ketahui, biji karet ini selain memiliki kandungan HCN yang lumayan besar juga memiliki kandungan protein, kalsium, karbohidrat, zat besi dan beberapa vitamin dll. yang cukup tinggi (pengujian kandungan biji karet yang dilakukan oleh tangtaweewipat dan Eliot (1989)) , sebelum kami melakukan penyuluhan kami telah menguji coba pembuatan biji karet menjadi tempe, program kerja yang kami tawarkan ini nantinya menjadi salah satu rujukan dari program program kerja ekonomi kreatif lainya yang kami tawaran kepada masyarakat desa terbanggi ilir pada kesempatan ini dusun 5 ojolali yang nantinya produk ini memiliki nilai jual dan bisa bersaing dengan produk produk dari olahan produk yang sejenis, daalam peyuluhan ini kami melatih masyarakat dusun 5 ojolali khususnya ibu ibu rumah tangga bagaimana memanfaatkan biji karet menjadi olahan tempe dan bagaimana menghilangkan kandungan  HCN pada biji karet. Dan pemasaran dan analisis penghasilan  produk tempe biji karet dan lainya.


 4. Patok Mini

Desa Terbanggi Ilir merupakan salah satu desa di bandar mataram yang cukup luas ada banyak perusahaan yang berdiri di desa terbanggi ilir, desa terbanggi ilir  memiliki 6 dusun dan 2 komplek perumahan perusahaan, dengan lahan desa yang sangat luas desa terbanggi ilir memfokuskan pembangunan pada segi insfrastruktur sarana dan prasarana kelengkapan desa salah satunya ciri perbatasan setiap dusun, kami berkordinasi dengan kepala desa dan seluruh tokoh masyarakat dan aparatur desa untuk membuat batas dusun dengan menggunakan ciri pada salah satu sarana, program kerja yang kami tawarkan pada masyarakat adalah pembuatan patok mini, patok mini memiliki ciri pada setiap patoknya dimana terdapat angka pada patok tersebut yang menunjukan dusun tersebut.






Profil Desa Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram
Kabupaten Lampung Tengah 
Provinsi Lampung 


1.1    Sejarah Kampung

Kampung Terbanggi Ilir awalnya merupakan Kampung Tua dari marga dengan penduduk asli suku Lampung Subing. Pusat kegiatan adat dan kegiatan masyarakat terletak di tepian sungai Pengubuan dengan pemerintahan berbentuk marga di bawah Kepemimpinan seorang sorang kebandaran sejak tahun 1202. Pemerintahan ini berlangsung sejak tahun 1837 dan berubah menjadi Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Seputih Timur dengan luas area mencapai 40.000 Ha, adapaun mata pencaharian penduduk asli adalah petani, nelayan, dan berkebun.

Pada tahun 1965 didatangkanlah transmigrasi umum dari pulau Jawa rombongan pertama berasal dari daerah Bandung Jawa Barat. Kemudia berangsur-angsur didatangkan lagi rombongan dari daerah Jawa yaitu Magelang, Karang Anyar, Seragen, Wonogiri, Jepara, Pekalongan, dan Jogjakarta.

Pada tahun 1979 diadakanlah pemilihan kepala kampung yang pertama kali, dengan hasil Bapak Miscbah Buchori terpilih sebagai Kepala Kampung. Dengan pesatnya pembangunan dan pertambahan penduduk, pada tahun 1987 Kampung Terbanggi Ilir dimekarkan menjadi dua Kampung, yaitu Kampung Terbanggi Ilir dan Kampung Terbanggi Mulya. Akibat tuntutan pembangunan dan kebijaksanaan pemerintah, untuk mengembangkan sektor industri dan ekonpmi maka terjadilah perubahan penggunaan area pada sebagian besar wilayah Kampung Terbanggi Ilir yaitu dengan dibuka dan dibangunnya perkebunan besar antara lain : PT. Gunung Madu Planttations, PT. Gula Putih Mataram, PT. Multi Agro/Humas Jaya, dll.

Kerjasama penduduk asli dengan penduduk transmigrasi dapat berjalan dengan baik untuk bersama-sama membangun Kampung yang dilandasi dengan semangat gotong royong atau sakai sembayan, sehingga berangsur-angsur Kampung Terbanggi Ilir melihatkan kemajuan yang ditandai dengan dibangunnya prasarana Balai Kampung, Sekolah, Masjid, Pos Ronda, dll.
Kehidupan dan kesejahteraan penduduknya semakin meningkat, terlihat dari pembangunan dan perkembangan prasarana perumahan warga yang cukup memadai. Namun dari segi kepemilikan lahan pertanian untuk setiap kepala keluarga (KK) masih tergolong kurang mencukupi. Tingkatan pendidikan yang rendah sebagian penduduk Kampung Terbanggi Ilir bekerja sebagai petani dan buruh di perkebunan.

1.2    Demografi

A.    Geografis

Letak dan Luas Wilayah
Kampung Terbanggi Ilir salah satu dari 9 kampung wilayah Kecamatan Bandar Mataram yang terletak 3 KM dari kota kecamatan. Kampung Terbanggi Ilir mempunyai luas wilayah 24.800 Ha.

Iklim
Kampung Terbanggi Ilir sebagai mana kampung lain diwilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, sehingga berpengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Kampung Terbanggi Ilir.

B.     Kepemilikan Ternak

Jumlah kepemilikan ternak hewan oleh penduduk Kampung Terbanggi Ilir adalah sebagai berikut:
No.
Jenis Ternak
Jumlah (ekor)
1
Ayam
3.825
2
Itik
3.825
3
Kambing
4.106
4
Sapi
406

C.    Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan masyarakat Kampung Terbanggi Ilir adalah sebagai berikut:
Pra Sekolah   : 264 orang
SD                   : 1.435 orang
SMP                : 610 orang
SLTA                         : 386 orang
SARJANA     : 64 orang

D.    Jumlah Penduduk Akhir 2016

Kampung Terbanggi Ilir mempunyai jumlah penduduk 6.130 jiwa yang tersebar dalam enam dusun dengan perincian sebagai berikut:
Dusun  I         : 691 jiwa
Dusun II         : 777 jiwa
Dusun III       : 821 jiwa
Dusun IV       : 630 jiwa
Dusun V         : 2.836 jiwa
Dusun VI       : 375 jiwa



E.     Mata Pencarian

Kampung Terbanggi Ilir merupakan kampung pertanian, maka sebagian besar penduduknya adalah petani, selengkapnya sebagai berikut:
No.
Mata Pencaharian
Jumlah (Orang)
Prosentase (%)
1
Petani
2.155
48.53
2
Pedagang
274
6.17
3
PNS
30
0.68
4
Buruh
1.982
44.63
Jumlah
4.441
100

F.     Pola Penggunaan Tanah

Penggunaan tanah di Kampung Terbanggi Ilir sebagian besar diperuntukan untuk lahan pertanian.

G.    Sarana dan Prasarana Kampung

Kondisi sarana dan prasarana umum Kampung Terbanggi Ilir secara garis besar sebagai berikut:
Balai Kampung         : ada
Kantor Kampung     : tidak ada
Kecamatan                 : 5 Km
Kabupaten                 : 82 Km
Provinsi                      : 174 Km

H.    Pembagian Wilayah Kampung

Kampung Terbanggi Ilir mempunyai pembagiaan wilayah yang tersebar dalam enam dusun dengan perincian sebagai berikut:
1.         Dusun I Terbanggi Ilir, Kepala Dusun Bpk. Jupri
2.         Dusun II Terbanggi Raharjo, Kepala Dusun Bpk. Irwanto
3.         Dusun III Terbanggi Karya, Kepala Dusun Bpk. Suyidno
4.         Dusun IV Terbanggi Rahayu, Kepala Dusun Bpk. Teguh
5.         Dusun V Terbanggi Tua, Kepala Dusun Bpk. Anton Irawan
6.         Dusun VI Terbanggi Way Nyo, Kepala Dusun Bpk. R. Irawan